Jakarta, MediaPers,- PMI Jakarta Barat menyebutkan sekitar 47% alokasi dana PMI tahun 2022 dipergunakan untuk penanggulangan bencana, terutama musibah kebakaran.
“Di lihat dari datanya, juga saya lihat kaget karena dari Januari-Agustus 2023, terjadi 77 kali peristiwa kebakaran. Dan ini sangat menyerap dana. Karena setiap beroperasi, PMI hadir untuk memberikan pelayanan pertolongan pertama kepada korban kebakaran.
Besoknya, PMI mengirimkan bantuan berupa kebutuhan dasar serta makanan siap saji sesuai data korban kebakaran,” ujar Ketua PMI Jakarta Barat, Beky Mardani saat ditanya perihal penggunaan dana operasional PMI Jakarta Barat. Rabu (13/9/2023).
Peristiwa kebakaran di wilayah Krendang, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, misalnya, PMI telah mengeluarkan dana senilai Rp 30 juta. Dana tersebut digunakan untuk memberikan bantuan kebutuhan dasar dan makanan siap saji.
“Kebakaran di Krendang, dengan jumlah warga terdampak 100 KK, bisa mencapai Rp 30 juta. Kalau bencana yang lebih besar, seperti kebakaran di Duri Selatan, bisa menghabiskan dana Rp 100 juta. Apalagi, kemarin lurah minta tambahan bantuan, dari tiga hari menjadi 10 hari,” jelasnya.
Tak hanya bantuan kebutuhan dasar, PMI Jakarta Barat juga memberikan pelayanan kesehatan balita dan orangtua, memberikan trauma healing buat anak-anak dan lansia.
“Bencana kebakaran itu menyita banyak anggaran. Kami memang tidak berharap bencana itu terjadi. Tapi, bencana itu yang menguras kita punya anggaran. Makanya, saya sebutkan bahwa 47% dari dana yang kita punya untuk kebencanaan,” paparnya.
Untuk bantuan donasi korban bencana selama Januari-Agustus 2023, PMI telah mengirimkan bantuan sebanyak 5479 Natura, 7.664 makanan siap saji, 15.791 paket bantuan non makanan dan 9 kursi roda,” jelasnya.
Terkait kegiatan bulan dana PMI tahun 2023, PMI Jakarta Barat telah menentukan sejumlah sasaran pengumpulan dana masyarakat. Selain drop box, proposal dan sebagainya, PMI Jakbar juga potensi di masyarakat serta dunia usaha.
“Kita sudah menentukan sasaran-sasaran utama yang memberikan kontribusi besar, seperti Sudis Pendidikan Rp 3 miliar, kemudian RT di Jakarta Barat, kalo itu terpenuhi bisa mendapat dana senilai 2,3 miliar. Dua sektor ini sudah menghasilkan Rp 5 miliar lebih. Belum lagi dunia usaha serta banyak sektor yang tahun lalu belum dioptimalkan,” tambahnya. (Ferry/red)